Posts

Showing posts from May, 2020

Menghitung luas luka bakar, Jumlah cairan yang dibutuhkn, dan Jumlah tetes permenit

Luka Bakar Menghitung luas luka bakar dengan rumus Rules of Nine 1. Wajah dan leher : 9% ( wajah 4,5 % dan leher 4,5%) 2. Keseluruhan tangan kanan 9% 3. Keseluruhan tangan kiri 9% 4. Keseluruhan dada depan 9% 5. Keseluruhan pungung belakang 9% 6. Keseluruhan perut 9% 7.  Keseluruhan kaki kanan 9% 3. Keseluruhan kaki kiri 9% Jumlah luas luka bakar adalah jumlah keseluruhan persen daerah yang terkena luka bakar Menghitung jumlah cairan yang dibutuhkan pada pasien luka bakar dengan menggunakan Rumus Baxter, yaitu 4 cc x BB ( dalam kg) x Jumlah luas luka bakar (%) cc Tahapan pemberian cairan ada 2 tahap yaitu 8 jam pertama dan 16 jam selanjutnya Menghitung jumlah tetes permenit yaitu (jumlah cairan yang dibutuhkan dibagi 2 ) x (Faktr tetes ( makro 15/20 dan mikro 60) dibagi (waktu tahapan pemberian cairan ( 8 jam atau 16 jam ) x 60 menit)) contoh soal Seorang pasien berumur 25 tahun mengalami kebakaran 1 jam yang lalu sebelum tiba dirumah sakit. Pasien menglami luka

TROMBOSIS DAN EMBOLISME ARTERI

TROMBOSIS DAN EMBOLISME ARTERI      Oklusi arteri akut menunjukan obstruksi mendadak arteri tepi oleh satu dari dua mekanisme utama yaitu embolisme atau thrombosis.Embolisme terdiri dari materi trombotik, ateromatosa atau materi lain yang bermigrasi dari bagian proksimal sirkulasi ketempat yang lebih distal.Embolus terdiri dari material lapisan eritrosit dan leukosit serta trombosit atau debris fibrin bergantian.Embolus dari plak ateromatosa berulserasi  terdiri dari unsur kolesterol dan kalsium. A.        TROMBOSIS 1.        PENGERTIAN Trombosis adalah terbentuknya bekuan darah atau thrombus di dalam system pembuluh darah yang kemudian menyumbat lumen (Price & Wilson). Trombosis merupakan koagulan darah yang terbentuk pada lesi arteri yang mendasari, kemudian menyumbat lumen (Sabiston). 2.        PENYEBAB a.        Aterosklerosis Pada aterosklerisis terdapat plak yang akan menyebabkan terjadinya penyempitan, sehingga terjadi aliran yang cepat.Aliran yang cepat ter

OBAT ANESTESI UMUM DAN REGIONAL ( LOKAL)

OBAT ANESTESI LOKAL BUPIVACAIN (0,5%) Nama dagang 1. Buvanest: injeksi spinal 20ml 2. Decain: injeksi 4mg 3. Spica: injeksi Indikasi Anestesi spinal untuk pembedahan (bedah urologi, ekstermitas bawah: berlangsung 2-3 jam, bedah abdomen: berlangsung 45-60 mnt) Dosis Bedah ekstermitas bawah, urologi dan perineum 7,5-15mg dengan tempat injeksi pada lumbal 3/4/5. Bedah abdomen bawah termasuk seksio caesaria 15-20 mg dengan tempat injeksi pada lumbal 2/3/4, posisi horizontal. Anak >15kg 0,25-0,3 mg/kgBB, 5-15 kg 0,3-0,4 mg/kgBB Bayi dengan BB <5 kg 0,4-0,5 mg/kgBB Pemberian obat Intraspinal Kontraindikasi Hipersensitif terhadap anestesi lokal tipe amida. Penyakit aktif akut SSP seperti meningitis, tumor, poliomielitis, perdarahan kanial, TBC aktif atau lesi metastasis pada kolumna vertebra, septikemia, anemia pernisiosa dengan kombinasi degenerasi subakut medula sp